Mutiara Hikmah :
"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." (Muttafaq 'Alaih)
--
Chodirin
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka, lebih besar pahalanya daripada seorang mukmin yang tidak berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka." (H.R Ahmad & Ibnu Majah)
--
Chodirin
Sholat Sebagai Nur, Shodaqoh Sebagai Burhan dan Sabar Sebagai Dhiya.
0 comments Posted by traveller at 1:13 AMNur adalah cahaya yang tidak memancarkan sinar. Burhan adalah cahaya yang memancarkan sinar namun tidak menyengat. Dhiya' adalah cahaya yang memancarkan sinar yang menyengat, dan membakar.
Sholat dikatakan sebagai nur karena di dalamnya terdapat ketenangan. Shodaqoh dikatakan sebagai burhan, karena di dalamnya terdapat keberatan. Sabar dikatakan sebagai dhiya' karena di dalamnya terdapat keberatan yang sangat.
Segala puji hanya milik Allah yang telah menurunkan kitab-Nya sebagai petunjuk bagi manusia, dan yg telah mengutus Rasul-Nya sebagai hujjah atas mereka, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad, para sahabatnya serta yg mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat nanti.
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah meridhai untuk kalian 3 perkara dan membenci 3 perkara; Allah ridha, kalian menyembah-Nya dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, kalian berpegang teguh dengan tali Allah dan tidak bercerai berai, dan Allah benci; kalian menyebarkan berita yg tidak benar, banyak bertanya serta menyia-2kan harta.
--
Chodirin
Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampai ke bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)
Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin lainnya, yaitu:
(1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan matanya;
(2) mencintainya di dalam hatinya;
(3) menyantuninya dengan hartanya;
(4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya;
(5) menjenguknya bila sakit;
(6) melayat jenazahnya;
(7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
\